MERAKIT “TITIK RAJUT” BUKAN “TITIK SIKUT”

DARI KESATUAN ESOTERIS MENUJU DIALOG PRAKTIS AGAMA-AGAMA

Authors

  • Muhaimin IAIN Jember
Dialog Antar Agama, Esoteris, Eksoteris, Konflik Agama

Beberapa faktor yang menyebabkan kebuntuan dialog antar agama; pertama; terjadinya konflik Islam-Kristen sepanjang sejarah kemanusian.Kedua, adanya klaim kebenaran dari masing-masing pengikut agama.Ketiga, pendekatan dialog selama ini lebih bernuansa “pertandingan” daripada “perbandingan”. Sejatinya, dialog antar agama akan produktif jika dimulai dari sebuah pemahaman bahwa inti dalam agama-agama hanyalah satu kesatuan. Dan kesatuan tersebut bukan saja moral, teologis, melainkan juga metafisik .Adanya klaim kebenaran pada dataran eksoterisme selama bersifat internal adalah benar dan justru sangat diperlukan, karena bagaimana mungkin melaksanakan ajaran agama tanpa adanya keyakinan bahwa ajaran itu benar. Hanya saja yang menjadi persoalan adalah; ketika klaim itu bersifat eksternal sehingga menempatkan agama lain pada posisi lawan. Dalam tataran praksis, dialog antar agama harus ada keseimbangan antara ortodosia (ajaran yang benar) dan ortopraksis (perbuatan yang benar).

Downloads

2022-03-10

Published

2022-03-10

Issue

Section

Articles

How to Cite

“MERAKIT “TITIK RAJUT” BUKAN ‘TITIK SIKUT’: DARI KESATUAN ESOTERIS MENUJU DIALOG PRAKTIS AGAMA-AGAMA”. 2022. Al’Adalah 20 (2): 327-52. https://aladalah.lppmuinkhas.com/index.php/aladalah/article/view/106.

Most read articles by the same author(s)